Senin, 29 Juni 2009

Selamat bertemu kembali di Newsletter Hypnoparenting. Edisi
kali ini edisi #09 berjudul "Orangtua Batu vs Orangtua Air".

Apa yang anda dapatkan dari newsletter edisi ini:
Memahami perbedaan Orangtua Batu dan Orangtua Air serta menilai
kita ini termasuk kategori orangtua yang mana dalam mendidik dan
mengasuh anak.

Anda sudah siap untuk membaca newsletter ini selengkapnya??
Mari kita simak penjelasan berikut ini.


Orangtua Batu vs Orangtua Air
-----------------------------

Pernahkah anda melihat batu? Bagaimanakah bentuknya? Bagaimanakah
permukaannya? Bagaimanakah kekerasannya? Bagaimanakah ketahanannya
terhadap erosi? Ya, batu mempunyai banyak bentuk; dan rata-rata
permukaannya keras kecuali batu apung. Tetapi sekeras-kerasnya
jika batu tersebut terjatuh dan terbentur benda keras lainnya
maka batu itu akan terkikis dan jika sering terjatuh atau terbentur,
maka ia akan mengecil juga.

Demikian juga jika batu tersebut ditetesi air terus menerus, maka
lambat laun batu tersebut akan lubang juga. Walaupun permukaannya
sangat keras namun batu tidak memiliki kelenturan dan sangat mudah
tergores ataupun terkikis jika terbentur benda keras lainnya.

Batu juga sulit memindahkan dirinya sendiri kecuali ada energi sangat
besar mendorongnya. Batu akan berpindah jika disapu angin ribut
ataupun air bah. Perpindahannya akan menimbulkan kesakitan karena
batu tersebut akan tercabut dari tempatnya semula dan jatuh terbanting
ke tempatnya yang baru. Ia akan terbentur-bentur dan terkikis melewati
proses perpindahannya.

Bagaimana dengan air? Air sangatlah luwes dan lembut. Ia bisa
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Tetapi di balik
kelembutannya ia menyimpan tenaga yang sangat besar. Ia bisa
mengikis batu yang sangat keras dengan penuh kesabaran. Ia bisa
memindahkan batu sebesar apapun. Ia juga bisa berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dengan sangat mudahnya. Ia bisa menyerap
panas ataupun dingin dengan sangat cepat. Ia mengalir kemanapun
dengan tanpa beban, dengan sangat mudahnya.

Sebagai orangtua yang mendidik anak dan diri sendiri, sifat manakah
yang kita miliki? Apakah kita memiliki sifat-sifat batu yang sangat
keras dan sulit berubah menyikapi kondisi sekitar? Ataukah kita
memiliki sifat-sifat air yang lemah lembut dan luwes namun mempunyai
kekuatan yang sangat besar jika diperlukan?

Orangtua yang memiliki sifat-sifat seperti batu, kita sebut Orangtua
Batu, sangatlah keras dalam mendidik dan menyikapi berbagai perilaku
anaknya. Mereka berpikir dan melihat tingkah laku anak dari
kacamatanya sendiri. Akibatnya mereka mengalami kesulitan dan tidak
bisa menerima perbuatan anak-anaknya.

Orangtua Batu menjalani hidup dengan penuh ketegangan sehingga
memiliki tingkat stress yang tinggi. Mereka seringkali menyalahkan
tindakan anaknya. Mereka selalu meminta anaknya bersikap seperti
apa yang diinginkannya. Mereka selalu menuntut anaknya untuk berbuat
sesuatu. Jika tidak, mereka akan marah dan menganggap anak-anaknya
selalu tidak becus dan tidak menurutinya.

Orangtua Batu sering menyulitkan dirinya sendiri dan anaknya. Jika
ia diminta harus mengubah pendekatannya maka ia akan menderita dan
mengalami kesakitan. Perubahan adalah sesuatu yang membuat Orangtua
Batu mengerang dan menjerit. Secara mental ia sendiri akan mengalami
kesakitan luar biasa. Baginya perubahan adalah ketidaknyamanan.

Akibat dari sikapnya yang keras seperti batu ini maka tingkat stress-nya
sangat tinggi. Dan ini menyulitkan dirinya sendiri dan anak-anaknya.
Ketika anaknya berubah ke arah yang lebih baik, ia sendiri gagal
mengubah dirinya untuk merespon perubahan anaknya. Dan akhirnya anaknya
yang tidak melihat perubahan dari respon orangtuanya merasa frustrasi.
Ujung-ujungnya si anak kembali ke sikap semula dan bahkan tidak bisa
respek pada orangtuanya. Dan ini memicu perselisihan baru yang tidak
akan ada penyelesaiannya. Orangtua mengatakan anak tidak mau berubah
tetapi si anak, yang telah berubah namun tidak mendapat respon,
mengatakan orangtua yang tidak mau berubah.

Orangtua Batu menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh kemarahan
dan tuntutan. Mereka tidak tahu kapan harus menggunakan kekuatannya.
Jika ia dipaksa berubah maka ia akan merasa hancur lebur. Orangtua Batu
memiliki ego yang sangat besar tetapi negatif. Ego inilah yang akan
menghancurkan dirinya sendiri dan akhirnya anaknya.

Bagaimana dengan Orangtua Air? Orangtua Air memiliki keluwesan yang
luar biasa tetapi bukan berarti mudah dipermainkan. Orangtua Air tahu
kapan harus menggunakan kekuatannya untuk mendisiplinkan anaknya.
Mereka juga tahu kapan harus mengubah diri menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi dalam diri anaknya. Mereka cepat sekali merespon
tindakan anak dan menghargainya. Memuji dengan tulus perbuatan baik
anak dan meminta maaf ketika dirinya berbuat salah pada anak adalah
hal yang mudah dan tidak akan menghacurkan ego Orangtua Air.

Orangtua Air adalah orangtua yang mengerti dan menerima dirinya
sendiri dengan baik. Mereka memiliki harga diri yang sehat sehingga
mampu memperlakukan anak-anaknya dengan penuh respek. Akibatnya mereka
juga menerima respek dari anak-anaknya. Ketika anaknya berbuat di luar
pengharapannya, mereka tetap respek pada pilihan anaknya. Kemudian
akan mencari tahu dulu masalahnya dan membantu anak untuk berubah.

Orangtua Air mencintai dirinya sendiri sehingga ia mampu memberikan
cinta pada anak-anaknya. Akibatnya anak-anaknya tumbuh dengan penuh
kasih sayang dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Anak-anaknya
tumbuh dengan percaya diri dan harga diri yang sehat.

Orangtua Air menjalani kehidupan bersama anak-anaknya dengan penuh
kegembiraan dalam suasana yang saling menghargai. Mereka saling
mendukung perubahan diri masing-masing. Mereka sangat toleran dan
sabar dalam menyikapi berbagai hal. Orangtua Air dan anaknya adalah
pelaku tata tertib yang patuh namun fleksibel.

Bagaimana dengan kita sendiri? Termasuk dalam kategori manakah kita
dalam mendidik anak? Orangtua Batu atau Orangtua Air? Andalah yang
bisa secara jujur menjawabnya sendiri.


Untuk membaca atau memberikan komentar tentang artikel ini,
silakan isi form komentar dengan meng-klik alamat di bawah
ini. Terimakasih sebelumnya!
http://getresponse.com/click.html?x=a62a&lc=qmOe&mc=3&s=HtZGB&y=9&


Pastikan anda membaca Newsletter Hypnoparenting
edisi berikutnya.

Salam Sukses,
Ariesandi dan Sukarto

SekolahOrangtua.com
Pusat Pendidikan Keluarga
Wisma Permai Tengah FF-2
Surabaya 60115
Indonesia